Inilah Alasan Mengapa Anda Buang Air Kecil Terus

Inilah Alasan Mengapa Anda Buang Air Kecil Terus
Inilah Alasan Mengapa Anda Buang Air Kecil Terus

Buang air kecil merupakan proses alami tubuh untuk membuang cairan berlebih, racun, dan zat sisa metabolisme dari dalam tubuh. Namun, Anda perlu waspada jika merasa ingin buang air kecil terus. Hal ini bisa jadi menandakan adanya kondisi medis tertentu yang Anda alami.

Dalam kondisi normal, seseorang bisa buang air kecil sekitar 6–8 kali sehari. Namun, seseorang bisa lebih sering buang air kecil apabila ia minum banyak air putih atau mengonsumsi minuman yang mengandung kafein, seperti teh dan kopi.

Selain itu, konsumsi makanan tertentu, seperti makanan yang asam, makanan pedas, coklat, dan makanan yang terlalu asin atau banyak mengandung garam, juga dapat menyebabkan seseorang merasa ingin buang air kecil terus.

Walau demikian, terlepas dari beberapa penyebab di atas, terkadang seseorang juga bisa merasa ingin buang air kecil terus karena penyakit atau kondisi medis tertentu.

Ketahui 7 Faktor yang Memicu Buang Air Kecil Terus

Ada beberapa penyakit atau kondisi yang dapat membuat seseorang ingin buang air kecil terus, di antaranya:

  1. Infeksi saluran kemih

Buang air kecil terus-menerus sering kali disebabkan oleh infeksi saluran kemih. Kondisi ini lebih sering terjadi pada para wanita, namun pria juga bisa mengalaminya.

Selain merasa ingin buang air kecil terus, infeksi saluran kemih juga dapat menyebabkan gejala-gejala lain, seperti nyeri atau perih ketika buang air kecil (anyang-anyangan), urine berbau menyengat, sakit perut, buang air kecil berdarah, dan demam.

  1. Kandung kemih terlalu aktif

Kandung kemih yang terlalu aktif atau overactive bladder (OAB) juga menjadi salah satu kondisi yang sering menyebabkan penderitanya buang air kecil terus-menerus. Kondisi ini umumnya ditandai dengan keinginan buang air yang tak tertahankan.

Terlalu aktifnya kandung kemih dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti gangguan pada otot atau saraf di saluran dan kandung kemih akibat cedera atau penyakit tertentu, misalnya diabetes dan stroke. Selain itu, OAB juga bisa disebabkan oleh kelebihan berat badan yang membuat kandung kemih tertekan.

Pada wanita, kandung kemih yang terlalu aktif dan menyebabkan sering buang air kecil terus juga bisa terjadi akibat berkurangnya hormon estrogen ketika menopause.

  1. Inkontinensia urine

Inkontinensia urine adalah kondisi ketika seseorang tidak dapat menahan buang air kecil dan urinenya bisa keluar sewaktu-waktu. Orang yang menderita inkontinensia urine bisa menjadi sering mengompol secara tiba-tiba atau ketika ia batuk, bersin, serta mengangkat beban berat.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari penuaan, lemahnya otot kandung kemih, masalah pada prostat, hingga gangguan saraf yang mengatur proses buang air kecil, misalnya akibat stroke, penyakit Parkinson, dan cedera saraf tulang belakang.

Selain itu, inkontinensia urine juga bisa terjadi akibat bertambahnya jumlah urine yang diproduksi oleh tubuh.

  1. Kehamilan

Bagi ibu hamil, buang air kecil terus-menerus merupakan hal yang sering terjadi. Pasalnya, perubahan hormon selama kehamilan dapat meningkatkan produksi urine di dalam tubuh, sehingga membuat kandung kemih lebih cepat penuh.

Selain karena hormon kehamilan, ukuran rahim yang semakin besar seiring perkembangan janin juga dapat memberikan tekanan tambahan pada kandung kemih, sehingga menimbulkan keinginan untuk sering buang air kecil.

Selama hamil, dokter mungkin akan menyarankan ibu hamil untuk melakukan senam Kegel guna mencegah inkontinensia urine. Keinginan untuk buang air kecil terus-menerus ini biasanya akan hilang setelah melahirkan.

  1. Gangguan prostat

Pada pria, keinginan untuk buang air kecil terus dapat menjadi pertanda adanya masalah pada kelenjar prostat, misalnya pembesaran kelenjar prostat (BPH). Ketika kelenjar prostat membesar, hal tersebut bisa menyebabkan tekanan pada saluran kemih, sehingga penderitanya merasa ingin buang air kecil terus.

Pembesaran prostat biasanya juga disertai dengan sejumlah gejala lain, seperti buang air kecil terasa tidak tuntas, perlu mengejan saat buang air kecil, nyeri saat berkemih, buang air kecil berdarah, urine tidak keluar seluruhnya, aliran urine lemah, serta urine banyak menetes ketika selesai buang air kecil.

mahjong ways 2