Menteri BUMN, Erick Thohir memberikan respons terkait dorongan sejumlah pihak agar dirinya maju dalam pemilihan calon ketua umum PSSI.
Diketahui, sejumlah kalangan mendorong Erick Thohir mencalonkan sebagai ketua umum PSSI karena keberhasilannya bertemu Presiden Federasi International Football Association (FIFA), Gianni Infantino hingga membuat Indonesia tak terkena sanksi FIFA usai tragedi Kanjuruhan. Sejumlah lembaga survei juga menempatkan Erick Thohir sebagai kandidat ketua umum induk organisasi sepak bola di Tanah Air tersebut.
Erick tak ingin jemawa dengan dorongan dan hasil survei tersebut. Dikatakan, terlalu dini untuk menyebutnya cocok memimpin PSSI.
“Terlalu dini kalau orang langsung bilang saya cocok sebagai Ketum PSSI,” ungkap Erick dalam wawancara khusus dengan presenter Fristian Griec dalam program Obrolan Malam yang disiarkan BTV.
Erick Thohir tak berharap banyak untuk bisa duduk sebagai pimpinan tertinggi di PSSI untuk periode mendatang. Ditekankan, pemilihan ketua umum PSSI ditentukan oleh voter atau pemilik hak pilih, bukan survei.
“Karena saya pikir kalau saya ingin tetapi tidak ada dukungan buat apa? bagi saya yang penting saya sudah berupaya menyelamatkan sepak bola Indonesia sesuai dengan arahan Pak Presiden,” paparnya.
Erick menyatakan sepak bola merupakan olahraga yang paling digemari di Indonesia. Untuk itu, sepak bola Tanah Air harus diselamatkan dengan perbaikan manajemen di seluruh bidang.
“Sepak bola olahraga yang paling digemari rakyat, jadi harus bisa membangun ekonomi kerakyatan. Sepak bola harusnya bisa membahagiakan bukan malah jadi olahraga yang menakutkan. Maka saya selalu bilang ini harus dibongkar total dari segala aspek,” tegasnya.
Erick Thohir mengaku tidak bermaksud menyalahkan siapa pun atas tragedi Kanjuruan dan sejumlah peristiwa lain di sepak bola Indonesia selama ini. Namun, Erick berpendapat semua hall harus diperbaiki demi masa depan sepak bola yang cemerlang di masa depan.
“Kita harus bergotong royong untuk memperbaiki ini, jangan saling tunjuk siapa yang salah,” tegasnya.