Obat tetes telinga infeksi digunakan untuk mengatasi infeksi telinga yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Jenis obat tetes telinga infeksi akan diresepkan oleh dokter setelah penyebab keluhan atau infeksi pada telinga diketahui.
Telinga terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga bagian luar, bagian tengah, dan bagian dalam. Bagian-bagian telinga tersebut dapat terinfeksi oleh bakteri, jamur, atau virus.
Meski dapat sembuh dengan sendirinya, infeksi telinga bisa menimbulkan nyeri akibat peradangan atau penumpukan cairan di telinga. Penggunaan obat tetes telinga infeksi dapat membantu meredakan keluhan dan mengatasi penyebab infeksi telinga.
Setelah menemukan penyebab dan jenis infeksi telinga yang Anda derita, dokter akan meresepkan jenis obat tetes telinga infeksi. Berikut ini adalah beberapa obat tetes telinga infeksi yang diresepkan oleh dokter:
- Antibiotik
Obat tetes telinga infeksi berupa antibiotik digunakan untuk mengatasi infeksi telinga yang disebabkan oleh bakteri. Antibiotik bekerja dengan cara membunuh dan mencegah pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Obat ini tidak bisa digunakan jika penyebab infeksi telinga adalah virus.
Gejala infeksi telinga umumnya membaik dalam 2–3 hari dan sembuh dalam 1–2 minggu meski tanpa pengobatan. Namun, pengobatan dengan obat tetes telinga antibiotik dibutuhkan jika infeksi telinga karena bakteri tidak membaik setelah 2–3 hari, atau jika infeksi yang dialami tergolong parah.
Jenis obat tetes telinga infeksi berupa antibiotik yang umumnya diresepkan oleh dokter adalah ciprofloxacin atau ofloxacin.
- Kortikosteroid
Kortikosteroid dalam obat tetes telinga berfungsi untuk meredakan peradangan, gatal, dan nyeri pada telinga. Beberapa jenis obat tetes antibiotik biasanya juga mengandung kortikosteroid.
Obat tetes telinga dengan kandungan kortikosteroid hanya bisa diperoleh dengan resep dokter. Jenis kortikosteroid yang umumnya digunakan sebagai obat tetes telinga infeksi adalah dexamethasone dan betamethasone.
- Antijamur
Untuk mengatasi infeksi telinga yang disebabkan oleh jamur, dokter akan memberikan obat tetes telinga infeksi yang mengandung clotrimazole, miconazole, atau fluconazole.
Jenis obat tetes telinga infeksi antijamur juga biasanya telah dilengkapi dengan kortikosteroid untuk mengatasi peradangan telinga.
- Asam asetat
Jenis obat tetes telinga infeksi berikutnya adalah asam asetat. Larutan asam asetat dengan kadar 2% umumnya digunakan untuk mengurangi peradangan akibat infeksi bakteri atau jamur.
Selain asam asetat, dokter juga mungkin memberikan alumunium asetat dengan kadar 5% sebagai alternatif. Selain meredakan nyeri akibat peradangan pada telinga, obat tetes telinga infeksi yang mengandung asam asetat juga dapat membantu mengeluarkan kotoran telinga agar tidak memicu infeksi atau gangguan telinga lain.