Disebut Jokowi MRT dan LRT Proyek Rugi, Tapi Tetap Dibangun?

Disebut Jokowi MRT dan LRT Proyek Rugi, Tapi Tetap Dibangun?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta merupakan hasil ketetapan politik yang ia ambil, bukan ketetapan ekonomi yang melihat untung-rugi seperti di perusahaan.

Menurut Jokowi, rancangan pembangunan MRT sudah tersedia sejak 1985 atau jauh sepanjang 26 th. lantas pas ia menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Presiden Jokowi menjelaskan bahwa pembangunan MRT di nilai tidak untungkan sehabis dikalkulasikan.

Namun, Kepala Negara menilai bahwa analisis merugi berikut justru bakal mengakibatkan Jakarta tidak bakal mempunyai transportasi massal MRT.

“Bapak/Ibu sekalian, memutuskan joker123 online seperti itu adalah ketetapan politik, bukan ketetapan ekonomi di perusahaan. Karena di hitung untung-ruginya boleh, tetapi kalau di hitung dan selamanya rugi, apakah kami tidak bakal bangun namanya MRT?” kata Presiden Jokowi.

Proyek LRT

Begitu juga bersama moda Lintas Raya terpadu (LRT) Jakarta yang di kalkulasikan menyebabkan kerugian bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Jokowi menilai bahwa proses jalur berbayar elektronik atau “electronic road pricing” (ERP) bisa menjadi sumber penerimaan area yang bisa menutup kerugian tersebut.

Akhirnya ketemu di tutup berasal dari ERP atau electronic road pricing. Ketemu, ya sudah, di putuskan dan saya putuskan. Dan itu ketetapan politik, bahwa APBN atau APBD sekarang tetap suntik Rp800 miliar itu adalah sebenarnya adalah kewajiban. Karena itu pelayanan, bukan perusahaan untungkan dan rugi,” kata Jokowi.

Adapun rancangan pembangunan MRT di Jakarta sebenarnya tercatat sudah di rintis sejak 1985, berdasarkan keterangan berasal dari situs resmi MRT Jakarta.

Namun, pas itu proyek MRT belum di nyatakan sebagai proyek nasional. Barulah MRT Jakarta masuk sebagai proyek nasional terhadap 2005.

Kemudian peletakan batu pertama proyek MRT baru terealisasi terhadap 2013 pas Jokowi tetap menjadi Gubernur DKI Jakarta pas itu.

Studi Kelayakan LRT Bali Bakal Rampung Akhir 2023

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menuturkan, feasibility study (FS) atau studi kelayakan pembangunan LRT Bali bakal rampung terhadap akhir 2023.

Sedang di siapkan mudah-mudahan akhir th. ini bisa selesai,” kata dia pas di temui di di sela acara CEO Insight Kompas100 CEO Forum, Senin (23/10/2023).

Menurut ia, keseluruhan panjang lintasan LRT Bali bakal membentang kira-kira 17 kilometer berasal dari Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga Seminyak.

“Kita bakal menjadi bersama angka 6,7 kilometer. Itu berasal dari Bandara ke Central Park,” ujar dia.

Sebelumnya, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menargetkan, proyek LRT Bali bakal menjadi di bangun terhadap th. depan atau 2024 mendatang. Rencananya, proyek moda transportasi ini bakal rampung 3 th. setelahnya.

Suharso mengatakan, dirinya sudah bertemu bersama Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya pekan lantas untuk mengulas persiapan pembangunan LRT Bali.

“Kalau LRT bali berbicara soal perencanaan, masterplan-nya, juga langkah pembiayaannya. Kemudian tahap-tahap pembangunannya,” ujar Suharso di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Senin, 9 Oktober 2023.

Ia juga bertanya kepada Gubernur Bali, apakah proyek LRT Bali siap untuk proses peletakan batu pertama di 2024. “Mudah-mudahan, kami meminta th. depan groundbreaking,” imbuhnya.

Menurut proyeksinya, proyek moda transportasi Light Rapid Transit ini bisa selesai dalam jangka pas 3 tahun. “Mungkin 3 tahunan, 2027 (selesai) mungkin,” ucapnya.

Secara masterplan, jalur LRT Bali nantinya tidak cuma elevated, tetapi juga berada di bawah tanah dengan kata lain underground. Itu bakal mengakses untuk rute Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai hingga ke Mengwi, Kabupaten Badung.

Fase Pertama Proyek LRT di Bali

Jadi titiknya itu adalah berasal dari bandara hingga bersama titik lokasi area parkir, sentral park di Badung. Kan di sana tersedia sentral parkir. Tapi sekarang juga inginkan di perpanjang hingga di Mengwi. Sehingga hitungannya menjadi berubah,” terangnya.

Untuk panjang rel, Suharso memperkirakan fase pertama proyek LRT Bali bakal terhampar antara 13-17 km. Namun perhitungan itu belum selesai.

Adapun moda transportasi baru ini di bangun untuk jauhi penumpukan penumpang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Mengingat terhadap 2026, lapangan terbang berikut bakal melayani kira-kira 24 juta penumpang per tahun.

Iya, untuk menangani transportasi. Anda memahami sendiri, di Bali luar biasa (padat pengunjung), menjadi public transportnya yang bakal kami benahi. Termasuk juga untuk turunkan emisi,” pungkas Suharso.