Langkah Melakukan Edukasi Seks pada Anak

Perbedaan Rotavirus dan Norovirus yang Penting Dipahami
Perbedaan Rotavirus dan Norovirus yang Penting Dipahami

Kasus kehamilan pada anak usia belia masih cukup tinggi di Indonesia. Bahkan beberapa anak memutuskan untuk putus sekolah untuk fokus mengasuh janin yang dikandungnya. Tentu hal ini tidak luput dari peran orang tua yang sebagian besar masih belum memberikan edukasi seks secara maksimal.

Cara Memberikan Edukasi Seks Sejak Dini
Memang tidak pernah terlalu dini untuk membicarakan topik mengenai hubungan seksual. Obrolan ini penting karena anak-anak perlu memahami lebih dalam mengenai seksualitas dan fungsi organ intimnya. Dengan begitu, anak paham jika seks merupakan bagian kehidupan yang sehat.

Percakapan yang terbuka dan jujur dapat mempermudah pembicaraan selanjutnya untuk dilakukan. Hal ini juga dapat membantu anak agar bisa memilih langkah yang tepat agar kesehatan seksualnya bisa tetap terjaga saat mereka sudah dewasa.

Hal yang paling utama adalah anak menjadi lebih terbuka dan memiliki keinginan untuk bertanya agar mendapatkan informasi yang jujur dan dapat diandalkan. Anak tidak perlu merasa takut atau malu untuk bertanya tentang seks pada orang tuanya.

Selain itu, berbicara tentang seks tidak bisa hanya dilakukan satu kali. Percakapan ini akan terus berlanjut dan berkembang sejalan dengan pertumbuhan anaknya.

Nah, langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam memberikan edukasi seks, yaitu:

  1. Jelaskan sesuai usia anak

Setiap orang tua perlu menyesuaikan penjelasan tentang seks yang diberikan dengan hal yang anak pahami. Meski orang tua sudah menjelaskannya sebaik mungkin, anak di bawah 5 tahun mungkin kesulitan untuk memahami tentang bahasan ini.

Usahakan untuk membuat penjelasan yang singkat, faktual, serta sesuai dengan usia anak. Jika hal ini sukses untuk dilakukan, anak mungkin bertanya atas keinginannya sendiri jika membutuhkan informasi yang lebih banyak.

  1. Beritahu nama yang benar pada tubuh

Beberapa orang tua mungkin menyamarkan nama bagian intim pada tubuh saat mengajarkan edukasi seks pada anak.

Padahal, anak akan jadi lebih mudah memahaminya jika menggunakan nama asli daripada mengguanakan nama samaran. Jadi, gunakanlah nama sebenarnya dari bagian tubuh tertentu, seperti penis, skrotum, penis, hingga vagina.

Cara ini juga dapat mengajarkan anak jika membicarakan bagian tubuh merupakan hal yang penting dan normal untuk dilakukan.

Jika anak diberitahu nama bagian tubuh yang benar, dirinya dapat berkomunikasi dengan jelas dengan orang lain atau bahkan pakarnya jika menginginkannya.

  1. Lakukan persiapan

Ibu mungkin merasa malu atau tidak nyaman membicarakan seksualitas. Hal ini wajar saja terjadi, tetapi perlahan harus diubah agar anak mendapatkan pemahaman yang benar tentang seks.

Persiapan untuk melakukan edukasi seks dapat membuat seseorang menjadi nyaman, serta terus berusaha meningkatkan pengetahuan. Ibu bisa bertanya langsung pada ahlinya agar tidak mendapatkan informasi yang keliru.

  1. Waktu yang tepat untuk percakapan

Tidak semua anak penasaran akan bahasan tentang seksualitas, sehingga inisiatif dari orang tua diperlukan. Sebaiknya pikirkan sesuatu yang ingin dikatakan dan memilih waktu yang tepat untuk membicarakannya.

Contohnya, ibu bisa membahas tentang kehamilan saat sedang melihat ada wanita yang mengalaminya di TV. Buat anak penasaran tentang hal tersebut sebagai pembuka, sehingga dirinya fokus untuk mendengarkan saat diberikan penjelasan.

Itulah beberapa langkah untuk melakukan edukasi seks yang bisa dilakukan oleh para orang tua.

Meski kemungkinan besar ibu yang lebih banyak menghabiskan waktu bersama dengan anak, ayah juga perlu ikut serta dalam meningkatkan pengetahuan anak. Terkadang beberapa contoh langsung diperlukan agar anak lebih paham.

mahjong ways 2