Tanaman lidah buaya (Aloe vera L.)
Tanaman lidah buaya (Aloe vera L.) merupakan tanaman yang banyak tumbuh pada iklim tropis dan telah di gunakan sejak lama kegunaan pengobatannya. Lidah buaya mampu tumbuh di area beriklim dingin dan termasuk di area kering, layaknya Afrika, Asia dan Amerika.

sebabkan bagian stomata daun lidah buaya mampu tertutup rapat pada musim kemarau di karenakan untuk hindari hilangnya air daun. Lidah buaya mampu tumbuh pada suhu optimum untuk pertumbuhan berkisar antara 16-33oC.
bersama dengan curah hujan 1000 mm bersama dengan musim kering panjang, agar lidah buaya tanaman efektif di dalam pemakaian air.
Tanaman lidah buaya termasuk keluarga liliaceae yang punya kira-kira 200 spesies.
Di kenal tiga spesies lidah buaya yang di budidayakan yaitu Aloe sorocortin yang berasal dari Zanzibar (Zanzibar aloe), Aloe barbadansis miller dan Aloe vulgaris. Pada kebanyakan banyak di tanam di Indonesia adalah style barbadansis yang punya sinonim Aloe vera linn (Tarigan, 2001).
Lidah buaya punya ciri morfologi pelepah daun yang runcing dan permukaan yang lebar berdaging tebal. tidak bertulang, punya kandungan getah, permukaan pelepah daun di lapisi lilin, berbentuk sekulen berat biasanya per pelepah adalah 0,5-1 kg dan tinggi 45-50 cm.
Masa panen lidah buaya kira-kira 10-12 bulan setelah tanam, agar di dalam satu tahun tanaman ini mampu di panen sebanyak 4 kali (3 bulan sekali). Tanaman lidah buaya ini bakal tetap membuahkan pelepah daun sampai 7-8 tahun dan (Furnawanthi, 2002).
Jika daun di lepas dari tanaman, maka bakal muncul getah yang berwarna agak kekuningan di bagian yang terluka. Daun lidah buaya punya kandungan gel yang andaikan daun berikut di kupas bakal muncul lendir yang mengeras yang merupakan timbunan cadangan makanan (Sudarto, 1997). Daun lidah buaya sebagian besar memuat pulp atau daging daun yang punya kandungan getah bening dan lekat. Sedangkan bagian luar daun berbentuk kulit tebal yang berklorofil.
Gel Lidah Buaya

Menurut Yaron (1991), bahwa pelepah tanaman Aloe vera L. ini terdiri bagian utama, yaitu mucilage gel dan exudate (lendir). Bagian utama gel terdiri atas macam polisakarida (glucomannan, acetylated glucomannan, acemannan, galactogalacturan, dan galactoglucoarabinomannan).
lidah buaya ini tidak berwarna dan berbau tidak merubah rasa atau rupa dari buah aman di gunakan alami aman bagi lingkungan. lidah buaya terdiri dari polisakarida, halangi kelembapan dan oksigen mampu percepat pembusukan makanan.
ini termasuk punya antibiotik dan anti cendawan yang berpotensi memperlambat mikroorganisme mengakibatkan keracunan makanan pada manusia (Reynolds dan Dweck, 1999).
Komposisi Gizi dan Kandungan Gel Lidah Buaya

Komposisi terbesar gel lidah buaya adalah air yaitu 99.20% sisanya adalah padatan yang khususnya dari karbohidrat, yaitu mono dan polisakarida. Polisakarida gel lidah buaya khususnya terdiri dari glukomanan dan juga sejumlah kecil arabinan dan galaktan. Monosakaridanya berbentuk D-glukosa, D-manosa, arabinosa, galaktosa dan xylosa (Setiabudi, 2008).
Secara kuantitatif protein di dalam lidah buaya ditemukan kuantitas kecil bakal tapi secara kualitatif. protein gel lidah buaya kaya bakal asam amino essensial khususnya leusin, lisin, valin, dan histidin. Selain kaya bakal asam-asam amino essensial, gel lidah buaya termasuk kaya bakal asam glutamate dan asam aspartat. Vitamin di dalam lidah buaya larut di dalam lemak termasuk asam folat dan kolin di dalam kuantitas kecil (Setiabudi, 2008).