Asfiksia terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen untuk mempertahankan kesadaran. Ini bisa menjadi situasi yang mengancam jiwa dan butuh penanganan segera.
Saat bernapas normal, kamu akan menghirup oksigen. Lalu, paru-paru mengirim oksigen itu ke dalam darah, yang membawanya ke jaringan. Kemudian, sel-sel menggunakannya untuk menghasilkan energi.
Setiap gangguan pada proses menghirup oksigen atau mengeluarkan karbon dioksida dapat membuat kamu pingsan atau bahkan kehilangan nyawa.
Berbagai Penyebab Asfiksia
Ada banyak kemungkinan penyebab asfiksia. Banyak penyebabnya karena obstruksi jalan napas, menghirup bahan kimia, atau cedera. Secara umum, asfiksia dapat disebabkan oleh:
Tenggelam
Tenggelam adalah saat seseorang tidak bisa bernapas karena menghirup terlalu banyak air. Akibatnya, tubuh tidak dapat mengalirkan oksigen ke jaringan dan organ mereka.
Terpapar Zat Kimia
Asfiksia dapat terjadi karena paparan bahan kimia tertentu. Nama lain dari kondisi ini adalah asfiksia kimia. Zat berbahaya yang menyebabkan kondisi ini dapat menggantikan oksigen di paru-paru atau mengganggu pengiriman oksigen dalam darah.
Anafilaksis
Anafilaksis adalah reaksi alergi yang parah terhadap makanan, obat-obatan, atau sengatan serangga. Ini juga bisa jadi penyebab asfiksia. Selama anafilaksis, tubuh mengira suatu zat adalah penyerang.
Sistem kekebalan membuat antibodi, yang melepaskan bahan kimia yang menyebabkan gejala seperti pembengkakan, gatal-gatal, atau sesak napas. Ini termasuk pembengkakan saluran udara bagian atas. Namun, tanpa pengobatan, pembengkakan bisa bertambah parah dan mengganggu pernapasan.
Asma
Asma adalah kondisi kronis yang menyebabkan peradangan pada saluran udara. Ini dapat menyebabkan gejala seperti kesulitan bernapas dan mengi. Selama serangan asma yang parah, saluran udara membengkak dan menyempit.
Tersedak
Tersedak terjadi ketika benda asing tersangkut di jalan napas. Ini membuatnya sulit untuk menghirup oksigen dan menyebabkan asfiksia. Tersedak dapat terjadi jika seseorang salah menelan makanan, atau juga overdosis alkohol.
Tercekik
Ini terjadi ketika leher mendapat tekanan dari tangan, pengikat, atau benda lain. Kondisi ini dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk menghirup oksigen. Akibatnya, terjadi asfiksia dan sirkulasi oksigen dalam tubuh terhambat.
Posisi Tubuh yang Salah
Jika tubuh berada dalam posisi yang menghalangi saluran udara, itu disebut asfiksia posisional. Kondisi ini dapat terjadi jika posisi tubuh mengganggu penghirupan normal atau sirkulasi oksigen.
Bayi, terutama yang baru lahir, berisiko tinggi mengalami asfiksia posisional. Itu karena mereka tidak dapat memposisikan diri untuk membuka blokir saluran udara mereka.
Apnea
Saat seseorang mengalami kejang, mereka mungkin mengalami jeda dalam bernapas yang disebut apnea. Jeda ini dapat mengganggu asupan oksigen, dan menyebabkan asfiksia. Kejang juga dapat menyebabkan benda menghalangi atau menutupi saluran udara, yang mengakibatkan sesak napas.
Overdosis Obat
Overdosis obat, seperti opioid, dapat mengganggu kemampuan otak untuk mengatur pernapasan. Kemudian, orang tersebut tidak dapat bernapas dalam-dalam dan menghembuskan karbon dioksida. Ini meningkatkan kadar karbon dioksida dan mengurangi oksigen dalam tubuh.