Tumor Rahang: Penyebab, Gejala, Jenis, dan Penanganannya

Tumor Rahang: Penyebab, Gejala, Jenis, dan Penanganannya
Tumor Rahang: Penyebab, Gejala, Jenis, dan Penanganannya

Tumor rahang merupakan tumor langka yang berasal dari tulang rahang. Tumor rahang bisa bersifat jinak, bisa juga bersifat ganas dan merusak jaringan di sekitar rahang, termasuk mulut dan tulang wajah. Oleh karena itu, gejalanya perlu dikenali sejak dini agar dapat segera ditangani.

Tumor rahang biasanya akan menimbulkan benjolan tidak normal di tulang rahang, mulut, dan wajah. Tumor ini bisa berasal dari jaringan dan sel penyusun gigi yang terdapat di rahang atau jaringan tulang rahang.

Tumor rahang ada yang bersifat jinak maupun ganas, dan jenisnya juga bermacam-macam, antara lain:

  1. Ameloblastoma

Ameloblastoma merupakan jenis tumor rahang jinak yang tumbuh perlahan di rahang atas bagian belakang. Meski bersifat jinak, tumor ini terkadang juga bisa tumbuh cepat dan menyebar ke hidung, rongga mata, dan tengkorak kepala.

Pada beberapa kasus, ameloblastoma tidak menimbulkan gejala apa pun. Jika muncul gejala, biasanya berupa benjolan di sekitar rahang, sakit gigi, dan sakit rahang. Jika terus dibiarkan tanpa pengobatan dalam waktu lama, tumor dapat berubah menjadi ganas dan menyebar ke kelenjar getah bening atau paru-paru.

  1. Odontoma

Odontoma merupakan jenis tumor rahang jinak yang bermula di rahang atas dan biasanya mulai terdeteksi pada usia remaja. Kondisi ini jarang menimbulkan gejala, namun dapat menyebabkan pertumbuhan gigi terganggu. Tumor odontoma dapat menyerupai gigi normal atau berupa benjolan kecil atau besar yang tidak beraturan.

  1. Keratosis odontogenik

Kerastosis odontogenik merupakan tumor jinak yang muncul di rahang bawah, dekat gigi geraham bagian belakang. Tumor rahang jenis ini paling banyak dialami oleh penderita NBCCS. Pertumbuhan tumor ini cenderung lambat, namun dapat merusak struktur rahang dan gigi, bahkan berisiko muncul kembali setelah dioperasi dan diobati.

  1. Myxoma odontogenic

Jenis tumor rahang jinak yang tergolong langka ini paling sering muncul di rahang bawah dan sering kali mirip dengan tumor rahang ameloblastoma. Tumor myxoma odontogenic bisa tumbuh semakin besar dan merusak jaringan di sekitarnya, sehingga menimbulkan keluhan nyeri, kesemutan, atau mati rasa di rahang dan wajah.

Tumor rahang ini dapat menyebabkan posisi gigi bergeser dan merusak struktur rahang. Myxoma odontogenic bisa muncul kembali setelah pengobatan, namun risiko kemunculan kembalinya dapat diturunkan dengan perawatan yang lebih intensif dan pemantauan berkala oleh dokter.

  1. Central giant cell granuloma

Tumor jinak yang paling sering terjadi di rahang bawah bagian depan. Tumor ini dapat tumbuh dengan cepat, menimbulkan rasa sakit, dan bahkan menghancurkan tulang rahang. Meskipun jinak, tumor ini dapat tumbuh kembali setelah penanganan.

Selain beberapa jenis tumor rahang di atas, ada pula tumor yang bersifat nonodontogenik, artinya tumor tersebut berasal dari jaringan lain di sekitarnya, lalu menyebar ke rahang.