Turbulensi menjadi momen yang menakutkan saat penerbangan. Walau bisa diatasi, tetapi turbulensi parah juga bisa bikin pilot takut.
Dilansir dari The Sun, pilot Eser Aksan E mengungkapkan fakta mengenai turbulensi.
“Saat turbulensi parah, kami tidak mengendalikan pesawat,” kata Eser.
Eser menjelaskan bahwa meski tak bisa dikendalikan, tetapi pesawat masih terbang. Hanya saja, pilot akan menunggu kapan turbulensi berakhir, sehingga bisa kembali memegang kendali.
“Saat kami memegang kendali, kami perlu menambah atau mengurangi ketinggian atau apa pun keadaan pesawat. Kami harus memperbaikinya,” dia menjelaskan.
Bukan berarti ini jadi hal yang enteng atau berat, pilot hanya perlu menghadapinya. Pesawat tak akan jatuh hanya karena turbulensi.
“Jika bisa, pilot akan mencoba menghindari turbulensi, tetapi itu tidak selalu memungkinkan,” katanya.
Jenis turbulensi yang paling menakutkan dikenal dengan nama Clear Air Turbulence atau turbulensi udara jernih, karena tidak dapat diprediksi.
Inilah alasan mengapa penumpang disarankan untuk selalu mengenakan sabuk pengaman.
“Clear Air Turbulence itu yang paling sulit. Kami tidak bisa melihatnya. Kami tidak tahu di mana itu, dan tidak mungkin kami bisa terbang mengitarinya. Itu yang berbahaya karena kita tidak bisa mengantisipasinya, terjadi begitu saja,” kata Aser.
Eser menjelaskan ada beberapa jenis turbulensi lain seperti turbulensi mekanis dan turbulensi di sekitar badai petir.
“Jika mengalami badai besar, itu jelas akan menjadi cuaca yang bergejolak, seperti ada gundukan besar di udara,” katanya.
Sementara turbulensi mekanis terjadi saat tujuan atau kedatangan pesawat adalah area pegunungan. Cuaca musim panas pun memberi turbulensi mekanis, tapi bisa diantisipasi,” dia mengungkapkan.
“Ancaman utama bagi penumpang selama turbulensi datang dari dalam kabin, orang dan barang bisa terlempar,” dia menjelaskan.
Eser menjelaskan mengapa ini jadi alasan orang terluka karena turbulensi tapi kerusakan pesawat karang terjadi.
Pilot akan mencatat jika pesawat mengalami turbulensi, sehingga nantinya akan ada pemeriksaan pesawat untuk melihat kerusakan eksternal.